Efek Penambahan Surfaktan Linear Alkybenzene Sulphonate (LAS) Terhadap % Recovery Bitumen Pada Proses Pemisahan Bitumen Dari Asbuton Menggunakan Air Panas

Efek Penambahan Surfaktan Linear Alkybenzene Sulphonate (LAS) Terhadap % Recovery Bitumen Pada Proses Pemisahan Bitumen Dari Asbuton Menggunakan Air Panas

Authors

  • Yosita Dyah Anindita Universitas Sunan Bonang
  • Maja Pranata Marbun Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sunan Bonang
  • Ervie Sukma Prabawati Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sunan Bonang
  • Ratih Estu Nungraheni Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sunan Bonang
  • Susianto Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Abstract

Pulau Buton di Sulawesi Tenggara merupakan tempat asal Asbuton, aspal alami yang tertanam dalam batuan. Bitumen dan agregat merupakan komponen dari aspal alami. Bitumen perlu dipisahkan dari aspal agar dapat digunakan secara efisien dalam industri aspal. Penelitian sebelumnya telah dilakukan mengenai penggunaan media air panas untuk memisahkan bitumen dari aspal; namun, bitumen yang digunakan tidak ideal karena viskositasnya tidak dapat diturunkan, sehingga pemisahan menjadi sulit. Modifikasi dilakukan dalam studi selanjutnya dengan menambahkan bahan bakar diesel, surfaktan anionik, dan NaOH; namun, persentase pemulihan yang dicapai tidak ideal. Surfaktan anionik kelas Linear Alkylbenzene Sulphonate (LAS) menjadi faktor yang diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana persentase pemulihan bitumen (%) dipengaruhi oleh penambahan surfaktan LAS. Penelitian ini dilakukan dalam tangki beraduk yang dilengkapi dengan empat baffle dan pengaduk disk turbin. Tangki tersebut memiliki diameter silinder 10,8 cm dan tinggi 20 cm. Fase awal penelitian melibatkan pencampuran 300 gram asbuton dengan 60% solar dalam tangki pengaduk yang diaduk pada kecepatan 250 rpm dan dijaga pada suhu 90 derajat Celsius selama 30 menit. Selanjutnya, larutan surfaktan LAS-NaOH dengan konsentrasi 25% ditambahkan ke dalam tangki yang mengandung campuran asbuton-solar (perbandingan larutan surfaktan terhadap campuran asbuton-solar). Konsentrasi natrium hidroksida 1 (% massa) dan larutan surfaktan yang digunakan adalah 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% (% massa). Setelah menambahkan larutan NaOH dan LAS dan mengaduk selama 30 menit pada kecepatan 1500 rpm, proses pencernaan dimulai. Selanjutnya, campuran dipindahkan ke gelas beaker dan ditambahkan air garam dengan konsentrasi 3,5% untuk memulai proses pemisahan. Setelah itu, cairan dalam gelas beaker dibiarkan selama satu hari. Tiga lapisan akan terbentuk dalam campuran setelah satu hari. Kepadatan lapisan atas, yang merupakan larutan bitumen solar, diukur untuk menghitung persentase pemulihan (%). Berdasarkan eksperimen, persentase pemulihan tertinggi terjadi pada penambahan 60% diesel, konsentrasi surfaktan LAS 1,5%, konsentrasi NaOH 1%, dan perbandingan penambahan larutan surfaktan LAS-NaOH 25%, atau 97,74% dari total larutan.

Kata Kunci:  Asbuton, Air Panas, Digesting, Solar, Surfaktan LAS.

Downloads

Published

2025-06-30